Asam urat atau gout
arthritis merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat
Indonesia, terutama bagi mereka yang berusia lanjur. Penyakit ini sebenarnya
sudah dikenal di dunia sejak abad 3 dan mendapat julukan the king of desease, karena
rasa sakit hebat yang ditimbulkannya. Gout arthritis dapat didefinisikan
sebagai penumpukan Kristal asam urat sehingga menimbulkan inflamasi yang
biasanya terjadi pada bagian perifer tubuh, terutama pada metatarsophalangeal
(sendi ibu jari kaki).
Penyakit gout berbeda
dengan hiperurisemia, walaupun hiperuresemia dapat berkembang menjadi gout.
Walaupun kadar asam urat dalam tubuh meningkat (hiperurisemia), namun bila
tidak ada pengkristalan asam urat maka ia tidak dikatakan gout. Asam urat
merupakan hasil dari pemecahan purin, yang mana purin ini merupakan komponen
penyusun DNA mahluk hidup. Pada kebanyakan mamalia, mereka memiliki enzim
uricase sehingga mampu mengolah asam urat menjadi allantoin yang lebih larut
dalam air, hanya saja manusia tidak memiliki enzim ini.
Karena gout menyebabkan
inflamasi maka ia memiliki kelima tanda cardinal sign yakni tumor berupa tophi,
dolor, kalor, rubor berupa eritema, dan gangguan fungsi/function laesa.
Diagnosis gout dapat ditegakkan jika terdapat 6 dari 12 kriteria. Ke 12 tanda
itu adalah inflamasi maksimal pada hari pertama, serangan arthritis akut >1
kali, arthritis monoartikular, sendi yang terkena berwarna kemerahan,
pembengkakan & sakit pada sendi MTP 1, serangan pada sendi MTP unilateral,
serangan pada sendi tarsal unilateral, tofus, hiperurisemia, pembengkakan sendi
asimetris pada gambaran radiologi, kultur bakteri cairan sendi negative.
Gout arthritis dapat
dibagi berdasarkan penyebab dan waktu terjadinya. Berdasarkan penyebab, gout
terbagi menjadi gout primer dan gout sekunder. Gout primer disebabkan oleh
peningkatan produksi asam urat di dalam tubuh ataupun akibat berkurangnya
ekskresi asam urat dari tubuh. Sedangkan gout sekunder disebabkan oleh penyakit
lain yang menyertai gout misalnya lymphoma, leukemia, psoriasis, sindrom lesch
nyhan. Berdasarkan waktu terjadinya dibagi menjadi 3 fase, yakni fase gout
akut, fase antara,dan fase gout kronik.
Pentalaksanaan/pengobatan
gout berbeda antara fase akut dengan fase kronik. Pada fase akut pengobatan
difokuskan untuk menangani nyeri dan inflamasi terdapat 3 golongan obat yang
digunakan, yakni pertama adalah golongan NSAID kecuali aspirin (indomethacine 3
x 50 mg/hari). Kedua adalah colchicine 0,6-1,2 mg diberikan setiap 2 jam hingga
nyerihilang. Kelompok ketiga adalah glukokortikoid. Sedangkan obat untuk gout
kronik terbagi 2. Pertama adalah golongan penghambat xantin oksidase
(febuxostat 40 mg/hari) dan yang kedua
golongan uricosuric (probenecid 0,5 mg/hari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar