Selasa, 23 Juni 2015

Asam Urat

Asam urat atau gout arthritis merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang berusia lanjur. Penyakit ini sebenarnya sudah dikenal di dunia sejak abad 3 dan mendapat julukan the king of desease, karena rasa sakit hebat yang ditimbulkannya. Gout arthritis dapat didefinisikan sebagai penumpukan Kristal asam urat sehingga menimbulkan inflamasi yang biasanya terjadi pada bagian perifer tubuh, terutama pada metatarsophalangeal (sendi ibu jari kaki).
Penyakit gout berbeda dengan hiperurisemia, walaupun hiperuresemia dapat berkembang menjadi gout. Walaupun kadar asam urat dalam tubuh meningkat (hiperurisemia), namun bila tidak ada pengkristalan asam urat maka ia tidak dikatakan gout. Asam urat merupakan hasil dari pemecahan purin, yang mana purin ini merupakan komponen penyusun DNA mahluk hidup. Pada kebanyakan mamalia, mereka memiliki enzim uricase sehingga mampu mengolah asam urat menjadi allantoin yang lebih larut dalam air, hanya saja manusia tidak memiliki enzim ini.


Karena gout menyebabkan inflamasi maka ia memiliki kelima tanda cardinal sign yakni tumor berupa tophi, dolor, kalor, rubor berupa eritema, dan gangguan fungsi/function laesa. Diagnosis gout dapat ditegakkan jika terdapat 6 dari 12 kriteria. Ke 12 tanda itu adalah inflamasi maksimal pada hari pertama, serangan arthritis akut >1 kali, arthritis monoartikular, sendi yang terkena berwarna kemerahan, pembengkakan & sakit pada sendi MTP 1, serangan pada sendi MTP unilateral, serangan pada sendi tarsal unilateral, tofus, hiperurisemia, pembengkakan sendi asimetris pada gambaran radiologi, kultur bakteri cairan sendi negative.

Gout arthritis dapat dibagi berdasarkan penyebab dan waktu terjadinya. Berdasarkan penyebab, gout terbagi menjadi gout primer dan gout sekunder. Gout primer disebabkan oleh peningkatan produksi asam urat di dalam tubuh ataupun akibat berkurangnya ekskresi asam urat dari tubuh. Sedangkan gout sekunder disebabkan oleh penyakit lain yang menyertai gout misalnya lymphoma, leukemia, psoriasis, sindrom lesch nyhan. Berdasarkan waktu terjadinya dibagi menjadi 3 fase, yakni fase gout akut, fase antara,dan fase gout kronik.

   Pentalaksanaan/pengobatan gout berbeda antara fase akut dengan fase kronik. Pada fase akut pengobatan difokuskan untuk menangani nyeri dan inflamasi terdapat 3 golongan obat yang digunakan, yakni pertama adalah golongan NSAID kecuali aspirin (indomethacine 3 x 50 mg/hari). Kedua adalah colchicine 0,6-1,2 mg diberikan setiap 2 jam hingga nyerihilang. Kelompok ketiga adalah glukokortikoid. Sedangkan obat untuk gout kronik terbagi 2. Pertama adalah golongan penghambat xantin oksidase (febuxostat 40 mg/hari) dan yang kedua  golongan uricosuric (probenecid 0,5 mg/hari). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar