Selasa, 30 Juni 2015

Punksi Vena

Pungsi vena merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai bagi kalangan medis, hal ini dikarenakan punksi vena merupakan suatu keterampilan dalam proses pengambilan darah. Teknik yang tepat akan meminimalkan pengulangan pengambilan dan menurunkan risiko terjadinya hematom, hal ini karena jika dilakukan berulang-ulang pada pasien akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan sakit.


            Dalam melakukan punksi vena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni persiapan penderita, persiapan alat, pemilihan vena, dan melakukan teknik insersi dengan benar. Persiapan   penderita diperlukan agar pasien merasa nyaman dan tenang, disamping itu kita harus menunjukkan sikap percaya diri dan tidak lupa menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, maksud dan tujuannya serta meminta inform consent dari pasien.

            Persiapan alat perlu kita perhatikan dengan cermat, alat yang diperlukan meliputi disposable syringe, tourniquet, alcohol swab, container, plaster. Pada pemilihan vena, sebaiknya gunakan vena pada tangan yang tidak dominan, dan harus dipastikan bahwa pembuluh darah tersebut adalah vena bukan arteri. Hindarilah vena yang sudah digunakan, yang keras, dan yang dekat daerah infeksi. Biasanya vena yang digunakan adalah vena basilica, sefalika, saphena magna. 

            Pengambil darah harus mencuci tangan dan memakai sarung tangan, pasanglah tourniquet dan meminta pasien menggenggam tangan, lalu tentukan vena yang akan di punksi. Bersihkan daerah yang akan dipunksi dengan alcohol swab. Lakukan injeksi dengan sudut30-40o terhadap permukaan kulit dan pastikan lubang jarum menhadap ke atas, aspirasi sedikit, bila terdapat darah lanjutkan aspirasi sambil melepas tourniquet dan genggaman tangan. Tarik jarum keluar sambil menutup bekas suntikan dengan alcohol swab, masukkan darah kedalam container, lalu pasang plaster pada lengan pasien bila diperlukan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar